By
: Rahmi Pratiwi
Kita masih bermimpi tentang hari
itu
Hari dimana puncak kebahagiaanku
dan kebahagiaanmu menari-nari di langitNya
Namun sayang,
perjalan kita ternyata masih
jauh, jauh sekali kata orang-orang yang ku temui di lapak tepi jalan kemarin
petang
Kita sekarang bukan sedang berada
di Mesir dengan hamparan padang pasir yang begitu gersang
Dan juga bukan berada di puncak
gunung Merapi berhampar batu-batu cadas
Kita sekarang berada di
lereng-lereng bukit nan sejuk
Dengan pemandangan hijau nan
memukau
dan kerlap kerlip lampu nan indah
di malam hari
sejauh ini, sejuknya pagi masih
kita hirup
menikmati pemandangan sekitar
yang hijau karena klorofil daun
dan warna warni bunga yang ku
sukai
sesekali ketika hujan deras, jaket
tebalku masih kutawarkan padamu untuk menghangatkan tubuhmu
aku masih mencubitmu disaat penyakit
usilmu kambuh
dan kau memasang wajah
menggemaskan itu
sungguh bahagia menggelitikku
kau masih suka membuatku
tersenyum dan tertawa
membuatku menjadi seorang wanita
yang paling istimewa di dunia ini
dan aku melupakan apa yang
membuatku sedih dan tak tenang ketika bersamamu
kau mengerti aku
diam-diam tanpa aku ungkap
sepatahkatapun
kau memahami apa yang terselip di
antara ruang ulu hatiku
hmm...
aku rasa orang lain tidak akan
mengerti bagaimana rasanya jadi diriku
tentang sesuatu yang menggebu di
dadaku di dadamu
kita berharap ini seperti buah
durian yang ditunggu-tunggu oleh pemiliknya
dan akan di santap bersama-sama
di temani “katan” oleh orang Minang
bersama dengan tawa gelak nan
sumbringah
dengan sedikit olokan minang
hingga terkapar karena
kekenyangan
bukan seperti sebungkus nasi
ramas ketika sudah habis bungkusnya dibuang ke tong sampah atau di biarkan
begitu saja hingga membusuk
aku selalu berdoa pada sang
Pencipta dunia ini
sesekali menangis sesenggukan karena aku takut
aku takut beberapa hal akan
mengiris hatiku
membanting hatiku hingga
berserakan keping keping itu
namun aku percaya niat baik
umatNya jika diiringi dengan usaha dan Doa tidak akan seperti bungkus nasi tadi
22 September 12
Humaira Kost
Humaira Kost