Minggu, 21 Oktober 2012

MIMPI KU, MIMPI KITA


By : Rahmi Pratiwi

Kita masih bermimpi tentang hari itu
Hari dimana puncak kebahagiaanku dan kebahagiaanmu menari-nari di langitNya
Namun sayang,
perjalan kita ternyata masih jauh, jauh sekali kata orang-orang yang ku temui di lapak tepi jalan kemarin petang

Kita sekarang bukan sedang berada di Mesir dengan hamparan padang pasir yang begitu gersang
Dan juga bukan berada di puncak gunung Merapi berhampar batu-batu cadas
Kita sekarang berada di lereng-lereng bukit nan sejuk
Dengan pemandangan hijau nan memukau
dan kerlap kerlip lampu nan indah di malam hari

sejauh ini, sejuknya pagi masih kita hirup
menikmati pemandangan sekitar yang hijau karena klorofil daun
dan warna warni bunga yang ku sukai
sesekali ketika hujan deras, jaket tebalku masih kutawarkan padamu untuk menghangatkan tubuhmu

aku masih mencubitmu disaat penyakit usilmu kambuh
dan kau memasang wajah menggemaskan itu
sungguh bahagia menggelitikku
kau masih suka membuatku tersenyum dan tertawa
membuatku menjadi seorang wanita yang paling istimewa di dunia ini
dan aku melupakan apa yang membuatku sedih dan tak tenang ketika bersamamu
kau mengerti aku
diam-diam tanpa aku ungkap sepatahkatapun
kau memahami apa yang terselip di antara ruang ulu hatiku
hmm...
aku rasa orang lain tidak akan mengerti bagaimana rasanya jadi diriku

tentang sesuatu yang menggebu di dadaku di dadamu
kita berharap ini seperti buah durian yang ditunggu-tunggu oleh pemiliknya
dan akan di santap bersama-sama di temani “katan” oleh orang Minang
bersama dengan tawa gelak nan sumbringah
dengan sedikit olokan minang
hingga terkapar karena kekenyangan
bukan seperti sebungkus nasi ramas ketika sudah habis bungkusnya dibuang ke tong sampah atau di biarkan begitu saja hingga membusuk

aku selalu berdoa pada sang Pencipta dunia ini
sesekali  menangis sesenggukan karena aku takut
aku takut beberapa hal akan mengiris hatiku
membanting hatiku hingga berserakan keping keping itu
namun aku percaya niat baik umatNya jika diiringi dengan usaha dan Doa tidak akan seperti bungkus nasi tadi



22 September 12
Humaira Kost

0 komentar:

 

RAHMI PRATIWI Template by Ipietoon Cute Blog Design